Sabtu, 28 Februari 2015
Seni dan Sastra: Seni Daerah Jawa
Seni dan Sastra: Seni Daerah Jawa: Seni Daerah Jawa Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh da...
Kamis, 26 Februari 2015
Apa itu Seni Rupa
Seni Rupa: Pengertian Seni Menurut Ahli
Seni dan kesenian.
Kata- kata ini pasti
sering kamu ucapkan atau gunakan dalam percakapan sehari – hari. Tapi apa
arti seni sesungguhnya?
Kamus besar Bahasa
Indonesia
Seni mempunyai
pengertian: (1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak
didengar, mungil dan elok; (2) keahlian membuat karya yang bermutu; (3)
kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa);
orang yang berkesanggupan luar biasa. Secara istilah seni berasal dari kata
Seni (sansekerta) yang berarti pemujaan, pelayanan, persembahan dan pelayanan.
Kata ini berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang ada pada akhirnya disebut
kesenian, tetapi menurut Pemda Puspita, kata seni berasal dari bahasa Belanda,
genie yang dalam bahasa Latin disebut genius yang artinya kemapuan luar biasa
yang dibawa sejak lahir.
Seiring perkembangan
waktu banyak definisi diungkapkan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai
berikut:
1. Everyman
Encyklopedia
Seni adalah
segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya,
melakukan apa saja yang dilakukan semata
–mata karena
kehendak akan kemewahan, kenikmatan ataupun kebutuhan spiritual
2. Ensiklopedia
Indonesia
Seni adalah
penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang
melihatnya atau mendengarnya
3. Frederich Schiler
dan Herbert Spencer
Seni lahir
dilatarbelakangi adanya dorongan bermain –main yang ada
dalam diri seniman
4. Herbert Read
Seni adalah
kemahiran dalam menciptakan aneka bentuk untuk menggembirakan orang lain.
5. Plato
Seni adalah
peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dan bentuk alam
seperti manusia, binatang dan tumbuhan
6. Soedarso Sp
Seni adalah
karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman
–pengalaman
batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah atau menarik
seningga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang
menghayatnya. Kelahirannya tidak didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan pokok,
melainkan merupakan usaha melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaanya
memenuhi kebutuhan yang sifatnya spiritual.
7. Ki Hajar Dewantara
Seni adalah
perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah
sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia
8. Drs. Sudarmadji
Seni adalah
segala manifetasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis,
bidang, warna, tekstur, volume dan ge
9. Prof. Drs. Suwadji
Bustomi
Seni adalah
aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung
yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru
10. Akhdiat
Kartamihardja
Seni adalah
kegiatan mumi manusia yang merleksikan kenyataan dalam suatu karya yang berkat
bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
alam rohani si penerima. Berdasarkan beberaka pendapat di atas dapat diketahui
bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk
karya, yang pada akhirnya dapat membangkitkan parasaan orang lain yang
melihatnya. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan
menghasilkan karya indah. Definisi secara umum seni adalah segala macam
keindahan yang diciptakan oleh manusia
Dan salah satu cabang dari sene - kesenian adalah Seni tupa berikut di bawah ini9 adalah berbagai contoh Seni rupa
Seni Rupa Murni
“Kill Rommel! Operation Flipper 1941″ karya Gavin Mortimer.
Seni Rupa Terapan
Meja Ukir Ukiran
Rabu, 25 Februari 2015
Wayang Kulit Jawa
Wayang Kulit
Definisi wayang secara umum. Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang mengalami perkembangan pesat di Jawa dan Bali. Kalau menurut filsafat Jawa, arti wayang adalah bayangan atau cerminan dari sifat serta kejadian di dunia nyata ini.
Sedangkan pengertian wayang kulit adalah sebuah boneka yang dibuat dari kulit dan dibentuk menyerupai tokoh tertentu dalam seni pewayangan tersebut, kemudian wayang kulit tersebut dimainkan oleh seseorang yang dinamakan dalang. Pertunjukan wayang kulit biasanya dilengkapi dengan sejumlah seniman yang menabuh gamelan serta penyanyi wanita yang dalam bahasa Jawa disebut 'sinden'.
Dimasa sekarang ini banyak pertunjukan wayang kulit yang menyertakan artis undangan untuk meramaikan pentas mereka. Biasanya ada sesi tersendiri untuk para penyanyi ini tampil, yaitu disebut limbu'an.
Selain itu ada beberapa tokoh pewayangan yang biasa kita dengar berikut adalah contoh contoh dari tokoh pewayangan.
Janaka
Werkudara
Nakula
Definisi wayang secara umum. Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang mengalami perkembangan pesat di Jawa dan Bali. Kalau menurut filsafat Jawa, arti wayang adalah bayangan atau cerminan dari sifat serta kejadian di dunia nyata ini.
Sedangkan pengertian wayang kulit adalah sebuah boneka yang dibuat dari kulit dan dibentuk menyerupai tokoh tertentu dalam seni pewayangan tersebut, kemudian wayang kulit tersebut dimainkan oleh seseorang yang dinamakan dalang. Pertunjukan wayang kulit biasanya dilengkapi dengan sejumlah seniman yang menabuh gamelan serta penyanyi wanita yang dalam bahasa Jawa disebut 'sinden'.
Dimasa sekarang ini banyak pertunjukan wayang kulit yang menyertakan artis undangan untuk meramaikan pentas mereka. Biasanya ada sesi tersendiri untuk para penyanyi ini tampil, yaitu disebut limbu'an.
Selain itu ada beberapa tokoh pewayangan yang biasa kita dengar berikut adalah contoh contoh dari tokoh pewayangan.
Janaka
Nakula
Sadewa
Selasa, 24 Februari 2015
Seni Daerah Jawa
Seni Daerah Jawa
Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain tari gambyong wayang kulit . Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah dan Jawa Timur (Ludruk dan Reog).
Lambang PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate)
Lambang Tapak Suci
Lambang Kali Majapahit
Dan itulah berbagai kesenian yang ada di daerah Jawa .Dan kita sebagai generasi penerus seharusnya mau dan tetap menjaga tradisi yang ditinggalkan nenek moyang . Sekian dan terima kasih Semoga bermanfaat
Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain tari gambyong wayang kulit . Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah dan Jawa Timur (Ludruk dan Reog).
Tari Gambyong
Selain kesenian Diatas banyak juga Ada juga Kesenian Silat. Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika.
Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno
yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Thailand [24]. Silat Jawa lainnya adalah Perisai Diri
yang didirikan oleh almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra
bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur
156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan
aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. SilatPersaudaraan Setia hati terataiyang di dirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo dan berawal dibentuk oleh Ki Ngabehi Surodiwirjo persaudaraan yang anggota keluarganya disebut “Sedulur Tunggal Ketjer”, sedangkan permainan pencak silatnya dahulu disebut “Djojo Gendilo”, Merpati Putih dan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga diciptakan oleh orang Jawa. Keempat seni silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.
Lambang Perisai Diri
Lambang Tapak Suci
Lambang Kali Majapahit
Dan itulah berbagai kesenian yang ada di daerah Jawa .Dan kita sebagai generasi penerus seharusnya mau dan tetap menjaga tradisi yang ditinggalkan nenek moyang . Sekian dan terima kasih Semoga bermanfaat
Pengertian Seni dan Sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra
adalah bkarya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki
berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan
dalam isi dan ungkapannya .
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Bandung akan mempelajari sastra sunda, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa timur akan mempelajari sastra Jawa, dan lain lain.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini .
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan, instruksi, dan pedoman.
Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.
Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra.
sekian dan terimaksih semoga bermanfaat
Salam Budaya
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Bandung akan mempelajari sastra sunda, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa timur akan mempelajari sastra Jawa, dan lain lain.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini .
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan, instruksi, dan pedoman.
Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.
Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra.
sekian dan terimaksih semoga bermanfaat
Salam Budaya
Sastrawan Angkatan 66
Angkatan 66
Mengenai angkatan 66 ada empat orang penulis yang mengutarakannya. mereka itu hb jassin dalam angkatan 66 prosa dan puisi (1968) , satyagraha hoerip artikelnya dalam horison yang berjudul angkatan 66 dalam kesusasteraan kita (1966) , artikel aoh k hadimadja berjudul daerah dan angkatan 66 majalah horizon-1967, artikel racmat djoko pradopo penggolongan angkatan dan angkatan 66 dalam sastra-horison
juni 1967mereka memang saling berbeda pendapat atau persepsi namun tak begitu prinsipil karena sesungguhnya tidak ada pihak yang dirugikan. bagi mereka, para pengarang itu, masuk golongan apapun tak jadi soal.
akan tetapi menurut hb jassin, “angkata 66 bangkitya satusatustop searching for satu. find it here!www.wonderwhat.bizclick herexad by safeweb generasi” (horison, agustus 1966) adalah suatu angkatan. adapun yang termasuk dalam angkatan 66 ini menurutnya adalah mereka-mereka yang takkala proklamasi kemerdekaan (1945) kira-kira berumur enam tahun dan baru masuk sd/sr. jadi tahu 1966 baru sekitar 20-an tahu. mereka itu telah giat menulis dalam majalah-majalah sastra dan kebudayaan sekitar tahun 1955-an sepertisatustop searching for satu. find it here!www.wonderwhat.bizclick herexad by safeweb kisah, siasat , mimbar indonesia , budaya, crita, sastra, konfrontasi, basis, prosa dan sebagainya.
Untuk angkatan 66 seperti yang digolongkan oleh HB Jassin itu, yang lain sekitar zaman pendudukan Jepang, menurut Satyagraha Hoerip lebih tepat kalau dimasukkan kedalam angkatan Manifes ( Horison Desember 1966 ). Tentu saja bukannya tanpa alasan. Sebab memang merekalah yang sebagian besar tergabung atau justru terang-terangan mendukung adanya Manifes Kebudayaan di tahun 1964 yang kemudian dilarang oleh Presiden Soekarno tahun berikutnya.
Nama Pengarang Angkatan 66 Beserta Karya-Karyanya
1. Ajib Rosidi
- Tahun-Tahun Kematian, 1955, Di Tengah Keluarga, 1956, Sebuah Rumah Buat Hari Tua, Perjalanan Penganten, 1958, Pesta, kumpulan puisi, 1956
2. Muhammad Ali
- Lima Tragedi, 1945, Siksa dan Bayangan, 1955, Persetujuan dengan Iblis
Kubur Tak Bertanda, 1955, Hitam Atas Putih, 1959
3. Toto Sudarto Bachtiar
- Suara, kumpulan puisi, Etsa, kumpulan puisi, 1956
4.NH.Dini,
- Dua Dunia, kumpulan cerpen, Hati Yang Damai, novel, Pada Sebuah Kapal, novel.
5. Alex Leo Zulkarnaen
- Mendung, novel terbitan NV Nusantara, Orang-Orang yang Kembali, kumpulan cerpen, 1956.
6. Motinggo Busye
- Malam Jahanam (Mendapat penghargaan dari Depdiksud),Hari Ini Tak Ada Cinta, novel, Sejuta Matahari, novel, Malam Pengantin di Bukit Kera, novel, Nyonya dan Nyonya, cerpen.
7. Taufik Ismail,
Penyair ini sangat dikenal karena karya-karyanya selalu dinyanyikan oleh kelompok Bimbo. Sebelum aktif menciptakan syair lagu, Ia juga telah menulis , Yang Kami Minta Adalah ( puisi )
8. Nugroho Notosusanto
- Hujan Kepagian, kumpulan cerpen, BP 1931, Tiga Kota, Balai Pustaka 1931, Rasa Sayange.
9. AA.Navis,
- Robohnya Surau Kami, kumpulan cerpen, Biamglala, kumpulan cerpen,1963, Hujan Panas, kumpulan cerpen, Kemarau , novel, 1967
10. Trisnoyuwono,
Pagar Kawat Berduri, Laki-laki dan Mesiu, kumpulan cerpen, 1957, Angin Laut, kumpulan cerpen, 1961.
11. Titie Said
Titie Said hingga kini dikenal sebagai novelis. Dia sering menulis novelet dan cerbung di beberapa majalah wanita ibu kota. Selain itu, ia aktif di dunia perfilman Indonesia sebagai pengurus Lembaga Sensor Film. Karya-karyanya
- Perjuangan dan Hati Perempuan, terbit tahun 1962
Selain nama-nama tersebut ada juga sastrawan angkatan 66 lainnya, seperti :
Ramadhan KH., Riono Pratikto, Kirjomulyo,Nasyah Jamin, Subagio Sastrowardoyo,Misbach Yusa Biran, Toha Muchtar,Moh.Ambri, Jamil Suherman
Sekian dan Terima Kasih semoga bermanfaat
Mengenai angkatan 66 ada empat orang penulis yang mengutarakannya. mereka itu hb jassin dalam angkatan 66 prosa dan puisi (1968) , satyagraha hoerip artikelnya dalam horison yang berjudul angkatan 66 dalam kesusasteraan kita (1966) , artikel aoh k hadimadja berjudul daerah dan angkatan 66 majalah horizon-1967, artikel racmat djoko pradopo penggolongan angkatan dan angkatan 66 dalam sastra-horison
juni 1967mereka memang saling berbeda pendapat atau persepsi namun tak begitu prinsipil karena sesungguhnya tidak ada pihak yang dirugikan. bagi mereka, para pengarang itu, masuk golongan apapun tak jadi soal.
akan tetapi menurut hb jassin, “angkata 66 bangkitya satusatustop searching for satu. find it here!www.wonderwhat.bizclick herexad by safeweb generasi” (horison, agustus 1966) adalah suatu angkatan. adapun yang termasuk dalam angkatan 66 ini menurutnya adalah mereka-mereka yang takkala proklamasi kemerdekaan (1945) kira-kira berumur enam tahun dan baru masuk sd/sr. jadi tahu 1966 baru sekitar 20-an tahu. mereka itu telah giat menulis dalam majalah-majalah sastra dan kebudayaan sekitar tahun 1955-an sepertisatustop searching for satu. find it here!www.wonderwhat.bizclick herexad by safeweb kisah, siasat , mimbar indonesia , budaya, crita, sastra, konfrontasi, basis, prosa dan sebagainya.
Untuk angkatan 66 seperti yang digolongkan oleh HB Jassin itu, yang lain sekitar zaman pendudukan Jepang, menurut Satyagraha Hoerip lebih tepat kalau dimasukkan kedalam angkatan Manifes ( Horison Desember 1966 ). Tentu saja bukannya tanpa alasan. Sebab memang merekalah yang sebagian besar tergabung atau justru terang-terangan mendukung adanya Manifes Kebudayaan di tahun 1964 yang kemudian dilarang oleh Presiden Soekarno tahun berikutnya.
Nama Pengarang Angkatan 66 Beserta Karya-Karyanya
1. Ajib Rosidi
- Tahun-Tahun Kematian, 1955, Di Tengah Keluarga, 1956, Sebuah Rumah Buat Hari Tua, Perjalanan Penganten, 1958, Pesta, kumpulan puisi, 1956
2. Muhammad Ali
- Lima Tragedi, 1945, Siksa dan Bayangan, 1955, Persetujuan dengan Iblis
Kubur Tak Bertanda, 1955, Hitam Atas Putih, 1959
3. Toto Sudarto Bachtiar
- Suara, kumpulan puisi, Etsa, kumpulan puisi, 1956
4.NH.Dini,
- Dua Dunia, kumpulan cerpen, Hati Yang Damai, novel, Pada Sebuah Kapal, novel.
5. Alex Leo Zulkarnaen
- Mendung, novel terbitan NV Nusantara, Orang-Orang yang Kembali, kumpulan cerpen, 1956.
6. Motinggo Busye
- Malam Jahanam (Mendapat penghargaan dari Depdiksud),Hari Ini Tak Ada Cinta, novel, Sejuta Matahari, novel, Malam Pengantin di Bukit Kera, novel, Nyonya dan Nyonya, cerpen.
7. Taufik Ismail,
Penyair ini sangat dikenal karena karya-karyanya selalu dinyanyikan oleh kelompok Bimbo. Sebelum aktif menciptakan syair lagu, Ia juga telah menulis , Yang Kami Minta Adalah ( puisi )
8. Nugroho Notosusanto
- Hujan Kepagian, kumpulan cerpen, BP 1931, Tiga Kota, Balai Pustaka 1931, Rasa Sayange.
9. AA.Navis,
- Robohnya Surau Kami, kumpulan cerpen, Biamglala, kumpulan cerpen,1963, Hujan Panas, kumpulan cerpen, Kemarau , novel, 1967
10. Trisnoyuwono,
Pagar Kawat Berduri, Laki-laki dan Mesiu, kumpulan cerpen, 1957, Angin Laut, kumpulan cerpen, 1961.
11. Titie Said
Titie Said hingga kini dikenal sebagai novelis. Dia sering menulis novelet dan cerbung di beberapa majalah wanita ibu kota. Selain itu, ia aktif di dunia perfilman Indonesia sebagai pengurus Lembaga Sensor Film. Karya-karyanya
- Perjuangan dan Hati Perempuan, terbit tahun 1962
Selain nama-nama tersebut ada juga sastrawan angkatan 66 lainnya, seperti :
Ramadhan KH., Riono Pratikto, Kirjomulyo,Nasyah Jamin, Subagio Sastrowardoyo,Misbach Yusa Biran, Toha Muchtar,Moh.Ambri, Jamil Suherman
Sekian dan Terima Kasih semoga bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)